Selasa, 09 Juni 2009

Cyanophyta (Ganggang Hijau-Biru)

loading...

-->
Cyanophyta atau ganggang hijau-biru merupakan makhluk hidup prokariotik. Habitatnya adalah di air tawar, air laut, tempat yang lembap, batu-batuan yang basah, menempel pada tumbuhan atau hewan, di kolam yang banyak mengandung bahan organik (nitrogen), di sumber air panas (suhu mencapal 80 derajat C), dan di perairan yang tercemar.



Ganggang hijau-biru hidup secara soliter (sendiri) alau berkelompok (koloni). Individu yang berkolonibiasanya berupa benang (filamen), dengan trikom (tabung), dan memiliki selubung. Tubuhnya mempunyai klorofil, karotenoid, serta pigmen fikobilin (gabungan antara fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru) sehingga berwama hijau kebiru-biruan.

Cyanophyta merupakan makhluk hidup perintis

Makhluk hidup perintis adalah makhluk hidup pertama yang memberi kemungkinan hidup pada makhluk hidup lain di tempat yang sulit dijadikan tempat hidup. 

Pada umumnya Cyanophyta dapat mengikat nitrogen bebas di udara. Proses itu disebut fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen mengubah nitrogen (N2) menjadi amonia(NH3) untuk digunakan tumbuhan sebagai bahan untuk mensintesis senyawa organik (asam amino). Cyanophyta yang mampu mengikat nitrogen, antara lain Anabaena, Nostoc, dan Gloeocapsa.

Macam-macam Cyanophyta

Cyanophyta ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Cyanophyta bersel satu, misalnya Chroococcus dan Gloeocapsa

Chroococcus mempunyai ciri hidup di dasar kolam yang tenang, berkembang biak dengan membelah diri, tidak membentuk spora, dan memiliki heterosista. 

Gloeocapsa mempunyai sel berselubung berwama biru, hidup di batu-batuan yang lembap atau epifit pada tumbuhan lain, dan mampu mengikat N dari udara. 

Cyanophyta yang hidup secara berkelompok atau berkoloni, misalnya Polycystis. Polycystis memiliki ciri bentuk koloni seperti bola, berkembang biak dengan membelah diri dan fragmentasi,serta hidup di kolam yang airnya tenang.

Bentuk Cyanophyta yang lain adalah benang (filamen), misalnya Oscillatoria, Nostoc commune, Anabaena sp, dan Rivularia

Oscillatoria memiliki ciri mampu membentuk trikom tidak bercabang, tidak diliputi lendir, serta berkembang biak dengan membelah diri dan fragmentasi melalui hormogonium pada trikomnya.

Nostoc commune memiliki ciri trikom berbentuk bulat, hidup di tanah alkali dan batu-batuan yang lembap, selubung berwama kuning/kecokelatan, memiliki struktur akinet (sel yang tidak aktif akan membentuk trikom baru setelah masa dorman selesai). Pada sel-sel tertentu dindingnya akan menebal membentuk heterosista untuk mengikat nitrogen. 

Anabaena ayllae dan Anabaena cycadae mempunyai tubuh berselaput lendir dan trikomnya berbentuk bola (membentuk rantai), berkembang biak dengan fragmentasi dan heterosista, memiliki akinet, mampu menambat N, dan hidup sebagai plankton. 

Rivularia mempunyai tubuh seperti bola diselubungi oleh lendir, trikomnya meruncing, hidup menempel pada tanaman air/batuan yang lembap, dan tidak memiliki akinet.

Perkembangbiakan Cyanophyta

Reproduksi Cyanophyta pada umumnya adalah dengan cara membelah diri. Cyanophyta yang berbentuk filamen dapat melakukan reproduksi dengan cara fragmentasi dan pemutusanbagian sel yang lemah (hormogonium). Masing-masing sel akan tumbuh menjadi individu baru. Selama itu, heterosista dapat juga digunakan sebagai alat reproduksi, misalnya pada Anabaena.

Peranan Cyanophyta

Karena mampu melakukan fotosintesis, Cyanophyta berperan sebagai penyedia oksigen bagi perairan. Cyanophyta merupakan penyedia oksigen terbesar di perairan. Selain itu, Cyanophyta merupakan penyedia bahan pangan (produsen) bagi makhluk hidup di air sebagai fitoplankton. 

Cyanophyta pengikat nitrogen yang hidup bebas mampu menyuburkan tanah, misalnya Nostoc commune dan Gloeocapsa

Cyanophyta pengikat nitrogen yang hidup bebas, ada juga yang hidup bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, misalnya Anabaena cycadae bersimbiosis dengan akar pakis haji (Cycas rumphii) dan Anabaena azollae bersimbiosis dengan akar tanaman paku-pakuan (Azolla pinnata).

Cyanophyta berperan sebagai bahan makanan, misalnya Spirullina maxima. Spirullina banyak mengandung protein, yaitu 45%-49% dari berat keringnya. Spirullina sudah lama digunakan sebagai bahan makanan oleh bangsa indian di Meksiko.

Selain menguntungkan, Cyanophyta juga dapat merugikan, menyebabkan blooming dan menghasilkan racun neurotoksin, misalnya Microcystis.
loading...