Selasa, 09 Juni 2009

Ditemukan Mekanisme Agar Panjang Umur

loading...

INILAH.COM, Jakarta – Peneliti di Brown University berhasil mengidentifikasi mekanisme sel yang suatu saat bisa membantu memerangi proses penuaan. Penemuan oleh Stephen Helfand itu menambah jawaban atas potongan teka-teki yang sebagian sudah terpecahkan pada 2000 lalu.

Helfand, pertama menemukan mutasi pada gen Indy (“I’m Not Dead Yet”) yang dapat memperpajang umur lalat buah pada 2000. Ia melakukan penelitian selanjutnya, menyangkut gen Indy untuk mengurangi radikal bebas yang dapat mempengaruhi proses penuaan.

Penemuan itu memiliki efek samping kecil atau tidak ada pengaruhnya sama sekali dengan kualitas kehidupan lalat buah. Keberhasilan itu menuntun ke perawatan anti penuaan.

“Sudah diketahui sekarang, mutasi Indy mempengaruhi proses metabolisme lalat buah dan orang bisa melakukan intervensi dengan obat-obatan dan dapat memanipulasi gen,” katanya.

Penemuan Helfand dan sejawatnya dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Science.

Setelah Helfand bisa memutasi gen Indy dan lalat buah bisa hidup makin panjang, kemudian ia mencari mekanisme bagaimana itu bisa terjadi. Mutasi yang dilakukan Helfand membuat kehidupan lalat buah bisa meningkat dari 35 hari menjadi 70 hari.

Peneliti menemukan, agar mutasi Indy dapat memperpanjang kehidupan adalah melihat perubahan molekular antara lalat Indy dengan lalat normal dalam keseluruhan kehidupannya Dengan membandingkan level gen, mereka berhasil menemukan penemuan penting. Beberapa gen yang berhubungan dengan kekuatan untuk menghasilkan kehidupan di sel normal, lebih rendah pada lalat Indy.

Intervensi itu mengurangi radikal bebas dan kerusakan yang biasanya terjadi pada sel, tetapi yang mengejutkan tidak mengurangi keseluruhan energi di sel. Penelitian itu menyediakan bukti kemungkinan melakukan intervensi yang dapat mempengaruhi metabolisme untuk mengurangi radikal bebas atau kerusakan akibat keracunan dan memperpajang kehidupan. [ito]

loading...