INILAH.COM, Jakarta – Mineral kunci telah ditemukan di beberapa wilayah di Mars. Penemuan ini sebagai bukti pernah ada kehidupan mikrobiologis di planet itu.
Observatorium NASA, Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) menyelesaikan misi utamanya, selama dua tahun pertama untuk menemukan bukti karbon. Penemuan dijabarkan di journal Science dan dipresentasikan di American Geophysical Union di San Francisco.
Bukti adanya air di Mars telah ditemukan selama beberapa tahun terakhir. Yang terbaru, ilmuwan menemukan cekungan yang dibentuk oleh bekas air mengalir. Selain itu juga ditemukan danau tua dan mineral yang berhubungan dengan air.
Tapi berapa banyak air yang ada, sehingga bisa menyebabkan kehidupan bagi mikroba atau kehidupan primitif lain, hingga kini masih menjadi teka-teki yang harus bisa dipecahkan oleh ilmuwan.
Masa dimana Mars memiliki banyak air dan kaya mineral diteruskan ke kondisi sekarang yang berubah menjadi banyak mengandung asam. Kondisi ini selanjutnya membuat kehidupan di Mars -jika itu memang ada- menjadi kian sulit. Karena zat karbon akan menghilang di larutan asam.
Penemuan menunjukkan, setidaknya di beberapa wilayah dari planet ternyata bebas dari asam dan tidak membahayakan kehidupan.
Jika kehidupan primitif ada di dalam kantung ini, maka akan bertahan dan menjadi petunjuk keberadaanya.
"Kehidupan primitif akan menyukai kondisi seperti itu. Tidak terlalu dingin atau terlalau panas dan tidak terlalu asam,” kata penulis studi itu Bethany Ehlmann.
Situs ini kini kering, namun peneliti berharap menemukan adanya bukti kehidupan di tempat seperti itu.
Pengamatan itu juga mengindikasikan planet Mars di masa lalu memiliki lingkungan keras dari perkiraan sebelumnya.
